Time and Being
Hidup, suatu aliran waktu yang memiliki alur yang sangat dinamis dan teratur. Orang menginterpretasikan makna dari “hidup” kedalam persepsi mereka masing-masing sesuai pengalaman mereka. Dunia imajinasi dan realita mempengaruhi semua makna dari “hidup” dengan menyimbolkannya kepada sesuatu yang mereka sebut, DUNIA AKU.
Seperti halnya, “hidup” di asumsikan sebagai sesuatu yang harus dilalui sebagai ujian untuk mencapai kesempurnaan. Hal ini menjadi salah bila mana kita hanya menginterpretasikan hidup sebagai “ujian” semata, karena hidup tidak hanya berisi tentang ujian dan cobaan. Di dalam “hidup” kita juga mengenal juga istilah “memilih”, yang mana di dalam “hidup” itu kita dituntut untuk memilih sebuah pilihan.
Berbicara mengenai pilihan,banyak orang mengira bahwa pilihan lahir dari alam sadar manusia ataupun dari alam pikiran manusia, dengan kata lain pilihan diciptakan oleh manusia dan untuk manusia. Tetapi sesungguhnya “pilihan” tidak dating dari manusia, melainkan dari TUHAN. Tuhan menciptakan pilihan dan kemudian ia tujukan kepada manusia dan untuk manusia, mungkin dengan salah satu tujuan untuk melihat seberapa bijak-kah mereka memilih. Dan tidak hanya satu kali,setelah manusia telah “memilih”, maka TUHAN “mengajukan” pilihan-pilihan baru terharap manusia, dan taraf dari pilihannya pun lebih kompleks dari pada yg sebelumnya.
Walaupun TUHAN adalah sang pemberi pilihan, namun TUHAN tak pernah memberikan jawaban atas pilihan yang ia ajukan . Karena tugas manusia-lah yang mencari jawaban-jawaban yang akan muncul akibat pilihannya tersebut. Hal ini dapat menjadikan manusia bertransformasi sebagai pribadi yang baru, entah itu menjadi “lebih” baik atau buruk.
Hal yang menarik lain yang dapat kita telaah dari persepsi orang mengenai apa itu “hidup” dan apa tujuan untuk “hidup” adalah ketika seseorang berpendapat, bahwa “hidup” adalah hidup merupakan perjalanan panjang yang penuh dengan misteri. Kita tidak dapat tahu apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang. Sebenarnya pandangan saya, hidup itu sangatlah “simple” dan dapat di prediksi.
Ketika seseorang melakukan sesuatu pada waktu “sekarang”, maka akan banyak kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. “Sekarang” adalah kunci bagaimana dan akan menjadi apa kita nanti. Suatu ketika, seseorang sedang makan, dan peristiwa makan ini terjadi pada waktu saat itu juga, maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa, setelah saya makan saya akan 1. Merasa kenyang, 2. Tak akan makan lagi untuk beberapa saat, 3. Minum untuk menghilangkan rasa seret. Memang ini hal cukup simple, namun hal ini menandakan bahwa, masa depan akan dapat diprediksi dari apa yang kita lakukan “saat ini” dan masa depan sangat di pengaruhi oleh apa yang anda lakukan “saat ini”.
Begitulah manusia menginterpretasikan makna dari “hidup”, mereka salah akan hal itu. Manusia cenderung terus berasumsi melalui apa yang telah orang lain asumsikan dan menjadikan hal tersebut menjadi absolut. Padahal, didalam dunia yang fana ini tidak ada satupun yang absolut, dan semua itu dapat terbantahkan. Tuhan tidak menkonsepkan apa itu hidup, karena mungkin ia ingin manusia dapat merumuskan sendiri apa itu “hidup”. Itulah tujuan Tuhan memberikan kita pikiran yang begitu menakjubkannya, agar manusia paham, segala sesuatu itu bisa dicari dengan akal.
Comments
Post a Comment